Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi akibat ketidaksesuaian antara unsur-unsur sosial yang saling berbeda sehingga terjadi keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan. Contoh : peran ayah dulunya adalah mencari nafkah untuk menopang hidup keluarga, tetapi sekarang peran ibu juga sebagai pencari nafkah sekaligus ibu rumah tangga.
B. Teori-teori Perubahan Sosial
a. Teori Evolusi (Evolution Theory)
Teori ini berpijak kepada teori Darwin dan dipengaruhi oleh pemikiran Herbert Spencer. Tokoh yang berpengaruh pada teori ini adalah Emile Durkheim dan Ferdinand Tonnies.
- Emile Durkheim berpendapat bahwa perubahan karena evolusi mempengaruhi cara pengorganisasian masyarakat, terutama yang berhubungan dengan kerja. Contoh : muncul organisasi buruh yang memperjuangkan hak-hak buruh.
- Ferdinand Tonnies memandang bahwa masyarakat berubah dari masyarakat sederhana yang mempunyai hubungan erat dan kooperatif menjadi tipe masyarakat besar yang memiliki hubungan yang terspesialisasi dan impersonal. Contoh :
- Perubahan masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern
- Perubahan masyarakat desa menjadi masyarakat kota
b. Teori Konflik (Conflict Theory)
- Karl Marx yang menyebutkan bahwa konflik kelas sosial merupakan sumber yang paling penting dan berpengaruh dalam perubahan sosial. Contoh : konflik antara buruh dengan pemilik perusahaan.
- Ralf Dahrendorf berpendapat bahwa semua perubahan sosial merupakan hasil dari konflik kelas di masyarakat. Contoh : kenaikan upah terjadi karena buruh melakukan demonstrasi menuntut kenaikan upah.
c. Teori Fungsionalis (Functional Theory)
Teori menjelaskan perubahan sosial yang tingkatannya moderat.
- William Ogburn menjelaskan dengan konsep kultural lag (kesenjangan budaya), menurutnya meskipun unsur-unsur masyarakat saling berhubungan, beberapa unsurnya bisa saja berubah dengan cepat sementara unsur lainnya tidak secepat itu sehingga tertinggal di belakang. Contoh : kaum muda lebih cepat dan tanggap dalam menggunakan teknologi modern dibanding kaum tua. Ketertinggalan ini menimbulkan kesenjangan yang menyebabkan keterkejutan sosial (cultural shock)
d. Teori Siklus (Cylical Theory)
Menurut teori ini kebangkitan dan kemunduran suatu peradaban tidak dapat dielakkan dan tidak selamanya perubahan sosial membawa kebaikan.
- Arnold Toynbee menyatakan bahwa kebangkitan dan lemunduran suatu peradaban bisa dijelaskan melalui konsep-konsep kemasyarakatan yang saling berhubungan, yaitu tantangan dan tanggapan. Jika suatu masyarakat mampu merespon dan menyesuaikan diri maka masyarakat itu akan mengalami kemunduran dan akhirnya punah. Contoh : runtuhnya peradaban Yunani.